Saturday, 26 March 2011

JAWABAN UNTUK KAISAR ROMAWI

Sebuah riwayat menerangkan tentang sepucuk surat dari kaisar Romawi. Sang kaisar mengutus seorang kurir untuk mengantar surat ini kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Surat dari sorang kaisar sudah tentu bukan sembarang surat. Isinya pasti sangat penting. Jika tidak, mana mungkin seorang kaisar hanya iseng menulis surat.

Kurir telah sampai di hadapan orang yang dituju, yaitu Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Dengan penuh hormat, si kurir menyerahkan surat tersebut.

Mu’awiyah membuka surat dari kaisar dengan penuh penasaran. Ternyata surat tersebut berisi sejumlah pertanyaan. Kaisar meminta penjelasan tentang beberapa hal :
1. Sesuatu yang tidak mempunyai kiblat;
2. Orang yang tidak berayah-ibu dan orang yang tidak berayah;
3. Orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya;
4. Tiga makhluk yang tidak diciptakan di dalam rahim;
5. Sesuatu yang tidak terbilang, tetapi ada setengahnya;
6. Terakhir, kaisar meminta supaya jawaban dikirimkan kepadanya dalam sebuah botol yang berisis sumber dari segala susuatu;

Rupanya Mu’awiyah merasa kurang mampu menjawab pertanyaan-petanyaan se musykil iu, apalagi yang bertanya adalah seorang kaisar yang mempunyai banyak pengikut. Memberikan jawaban keliru sama saja dengan mencoreng citra Islam dan umatnya di mata orang-orang non muslim.

Mu’awiyah kemudian mengirimkan surat tersebut kepada Ibnu Abbas. Beliau tentu saja orang yang tepat, Ibnu Abbas adalah sahabat Rasulullah saw yang cerdas dan berwawasan luas.

Jawaban yang diberikan Ibnu Abbas adalah :
1. Sesuatu yang tidak mempunyai kiblat adalah ka’bah;
2. Orang yang tidak berayah-ibu ialah Adam, sedangkan orang yang tidak berayah ialah Isya;
3. Orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya ialah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus;
4. Tiga makhluk yang tidak diciptakan di dalam rahim ialah domba Nabi Ibrahim, unta betina Nabi Shalih dan ular Nabi Musa;
5. Sesuatu yang tidak terbilang, tetapi ada setengahnya ialah orang berakal yang menggunakan akalnya. Setengahnya ialah orang yang tidak berakal tapi mengikuti pendapat orang-orang yang berakal. Sedangkan yang tidak terbilang (tidak berarti apa-apa) ialah orang yang tidak berakal dan tidak mau mengikuti pendapat orang-orang berakal;
6. Selanjutnya, Ibnu Abbas mengisi botol sampai penuh dengan air seraya berujar, “Air adalah sumber dari segala sesuatu.” 

Singkat cerita, surat balasan telah sampai ke tangan kaisar Romawi. Beliau pun kagum membaca jawabanya.

Dikutip dari : Like Father Like Son (untaian kisah-kisah poenuh hikmah) oleh Mohamad Zaka Al Farisi Penerbit: MQ Gress.

No comments:

Post a Comment